Bandar Udara Kornasoren (Noemfoor) adalah bandar udara yang terletak di desa Kornasoren, Kabupaten Biak Numfor, provinsi Papua. Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 1,755 meter dengan permukaan aspal dan ketinggian 4 meter di atas permukaan tanah.
Lapangan terbang tersebut adalah salah satu dari tiga yang dibangun oleh Jepang selama pendudukan mereka di pulau itu pada tahun 1943/1944. Tim Tempur Resimen 158 Angkatan Darat AS mendarat di pantai dan menghadapi perlawanan keras. Resimen Infanteri Parasut ke-503 diterjunkan di Kamiri Airifled pada 3 Juli 1944. Garnisun Jepang sebagian besar dikalahkan setelah serangan balik bunuh diri oleh Jepang pada 5 Juli. Pulau itu akhirnya berhasil diamankan setelah satu bulan pertempuran sengit pada tanggal 31 Agustus 1944.
Tiga lapangan terbang di Nomefoor (Kamiri, Namber dan Yebrurro) digunakan oleh pasukan Amerika setelah membebaskan pulau itu. Ketiganya pertama kali diperbaiki dan ditingkatkan oleh Seabees dari Batalyon Konstruksi Angkatan Laut AS ke-95.
Kamiri (00°56′49.77″S 134°49′29.23″BT) terletak di sepanjang garis pantai barat laut pulau dan digunakan oleh Royal Australian Air Force (RAAF) hingga Juli 1945 ketika ditinggalkan. Itu telah tidak digunakan sejak akhir perang.
Namber (01°04′21.72″LS 134°49′51.57″BT) terletak di sepanjang garis pantai barat daya dan diperbaiki dan digunakan oleh pasukan Amerika, kemudian juga ditinggalkan setelah perang berakhir.
Lapangan Udara Yebrurro, juga digunakan oleh Amerika, tetap beroperasi sampai akhir perang. Itu masih digunakan sampai sekarang sebagai Bandara Kornasoren.