Kemenhub
3.00
Informasi Kontak
Informasi Detail

Bandar Udara Mohammad Taufik Kiemas adalah bandara yang dibangun dalam rangka mendukung rencana pemerintah pusat dan daerah untuk menjadikan jalur Krui-Liwa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di koridor Barat atau kawasan pantai Barat Pulau Sumatra (berkat pemekaran, Krui jadi ibu kota Pesisir Barat, sedangkan Liwa tetap jadi ibu kota Lampung Barat). Bandara ini juga bakal menjadi pintu masuk bagi wisatawan ke kawasan pantai Tanjung Setia, yang selama ini jadi tujuan para peselancar dan wisatawan asing. Selain itu, alasan utama lain mengapa pemerintah membangun bandara itu adalah sebagai untuk alat navigasi udara dan untuk mitigasi bencana alam.

Penetapan lokasi Bandara Muhammad Taufik Kiemas dilaksanakan berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan RI No.KP 475/09 tahun 2009 tentang penetapan lokasi Bandar udara baru di Pekon Serai Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan KP 811 Tahun 2016 Bandar Udara (Bandara) Pekon Serai yang berada di Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Kab. Pesbar), Lampung tidak diresmika berganti nama menjadi Bandara Muhammad Taufiq Kiemas. Perubahan nama bandara di Kabupaten berjuluk Negeri Para Saibatin Paksi Pak serta Ulama tampuk Imam Sekala Brak tersebut, merupakan usulan dari Pemkab Pesbar. Mengingat latar belakang riwayat Taufiq Kiemas yang konon diketahui berasal dari Kecamatan Pulau Pisang. Perubahan nama bandara merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Lampung pada tahun ini dan juga salah satu upaya dari Dinas Perhubungan setempat untuk terus meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan yang terdapat di Bandara. Dan pada tahap selanjutnya, selain pesawat Susi Air akan terdapat maskapai lain yang menggunakan bandara tersebut hingga saat ini mobilitas dari bandara tersebut belum maksimal seperti bandara-bandara yang lainnya.

Direncanakan untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Kementerian Perhubungan akan memperpanjang landasan pacu (runway) Bandara Muhammad Taufik Kiemas dari semula 1.100 m menjadi 1.400 pada tahun 2017 dan tahun 2018, akan diperpanjang menjadi 1.600 m. Saat ini, memang tidak ada penerbangan karena panjang landasan pacunya hanya 1.100 m.
Sepertinya Sejak tahun 2014 sampai dengan Desember 2016, bandara tersebut melayani penerbangan perintis dengan rute Bengkulu-Krui-Tanjung Karang dan Palembang-Krui-Tanjungkarang oleh maskapai Susi Air. Namun, penerbangan perintis tersebut tidak dapat berkembang, sehingga penerbangan perintis tersebut berhenti beroperasi. Saat ini Bandara Muhammad Taufik Kiemas mempunyai panjang landasan pacu 1.100 m dan lebar 23 m dan pada tahun anggaran 2016, Pemerintah Daerah telah membebaskan lahan seluas 2,8 Ha untuk dukungan perpanjangan landasan pacu tersebut.

Berada di lahan seluas 50 hektar, Pekon Serai sekarang punya landasan pacu sama seperti bandara perintis lainnya: panjang 974 meter dan lebar 23 meter. Landasan itu, dan juga terminal bandara, dibangun tahun 2007-2008. Dalam perencanaan dan harapan yang sudah dibuat, pada periode 2007-2018, landasan akan ditingkatkan menjadi 1.400 meter x 23 meter, agar bisa didarati pesawat sekelas Hercules C-130. pada periode berikutnya, 2018-2027, akan ditingkatkan lagi menjadi 2.100 meter x 45 meter, agar bisa didarati pesawat sekelas Boeing 737.

Fasilitas
Restroom
Prayer Room
Parking
24 Hours





Bandara lainnya

Bandar Udara Internasional Silangit
Jalan Raya Muara, Muara, Sumatera Utara 22476, Indonesia
Bandar Udara Fatmawati Soekarno
Jalan Raya Padang kemiling, Kecamatan Selebar, Bengkulu 38877, Indonesia
Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara
Kecamatan Cicendo, Jawa Barat 40174, Indonesia
Bandar Udara Kalimarau
Teluk Bayur, East Kalimantan, Indonesia


Kategori lainnya



Tiket Promo